MENGENAL FI'IL (KATA KERJA)
1.2.1
FI'IL ( الفِعْلُ )
👉 Al-Fi’lu atau biasa disebut
Fi’il secara bahasa memiliki makna perbuatan atau kata kerja.
👉 Sedangkan dalam ilmu nahwu,
FI'IL adalah kata yang menunjukkan suatu makna yang ada pada zatnya serta
terkait dengan waktu.
👉 Fi’il itu ada tiga:
1 Fi'il Madhy ( المَاضِي )
2 Fi'il Mudhari' ( المُضَارِعُ )
3 Fi'il Amr ( الأَمْرُ )
CONTOH:
جَلَسَ ➖ يَجْلِسُ ➖ اِجْلِسْ
كَتَبَ ➖ يَكْتُبُ ➖ اُكْتُبْ
PENJELASAN:
👉 Fi'il Madhy adalah kata
kerja untuk masa lampau yang memiliki arti telah melakukan sesuatu.
Contohnya: كَتَبَ (telah menulis) atau
جَلَسَ (telah duduk).
👉 Fi'il Mudhari' adalah kata
kerja yang memiliki arti sedang melakukan sesuatu.
Contohnya: يَكْتُبُ (sedang menulis)
atau يَجْلِسُ (sedang duduk).
👉 Fi'il Amr adalah kata kerja
untuk Perintah!.
Contohnya: اُكْتُبْ (tulislah!) atau اِجْلِسْ
(duduklah!)
❓ APA TANDA-TANDA FI'IL ❓
Untuk memudahkan dalam mengetahui mana
kata yang termasuk fi'il, maka kita bisa menghafal ciri-ciri fi'il.
CIRI-CIRI FI'IL ADALAH:
🌺 Didahului Huruf "قَدْ" 🌺
Huruf "قَدْ" artinya adalah
"sungguh".
Contohnya:
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ
"Sesungguhnya beruntunglah
orang-orang yang beriman." (QS. Al Mu'minun : 1)
👉🏻 Maka kata "أَفْلَحَ"
merupakan fi'il.
🌺 Didahului Huruf "سَ" 🌺
Huruf "سَ" artinya adalah
"akan".
Contohnya:
سَيَقُولُ السُّفَهَآءُ مِنَ النَّاسِ
...
"Orang-orang yang kurang akalnya
diantara manusi akan berkata ..." (QS. Al Baqarah: 142)
👉🏻 Maka kata "يَقُولُ"
merupakan Fi'il
🌺 Didahului Huruf "سَوْفَ" 🌺
Huruf "سَوْفَ" artinya juga
"akan".
Bedanya dengan Huruf "سَ",
kata "سَوْفَ" digunakan untuk waktu yang lebih lama daripada "سَ".
Contohnya:
كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ
"Janganlah begitu, kelak kamu
akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu)." (QS. At Takatsur : 3)
👉🏻 Maka kata "تَعْلَمُوْنَ"
merupakan fi'il.
🌺 Diakhiri Ta ta'nits "تْ" 🌺
Ta ta'nits tidak memiliki arti khusus,
hanya huruf tambahan saja.
Ta ta'nits ini merupakan ciri fi'il
madhi dhamir هِيَ.
Contohnya:
... قَالَتْ نَمْلَةٌ يَأَيُّهَا النَّمْلُ
ادْخُلُوا مَسَكِنَكُمْ ...
" ...berkatalah seekor semut:
'Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu! ..." (QS. An Naml :
18)
👉🏻 Kata "قَالَتْ"
diakhiri dengan Huruf Ta yang berharakat sukun (Ta ta'nits).
Maka kata ini termasuk fi'il.
✍NOTE✍
Namun, yang perlu dicatat, bila ada
kata dalam Al-Qur`an, Hadits, dan kitab Bahasa Arab yang mengandung ciri-ciri
di atas, maka sudah pasti fi’il, akan tetapi tidak semua fi’il datang dengan
ciri-ciri tersebut. Banyak fi’il yang berdiri sendiri tanpa ciri yang
menyertainya.
1.2.1.2 PENGELOMPOKAN FI'IL
Kata Kerja dalam Bahasa Arab, bisa
dikelompokkan sesuai dengan beberapa tinjauan pengelompokannya.
Berikut ini beberapa pengelompokan
fi'il yang harus diketahui :
🅐 Fi'il Berdasarkan Kebutuhan
Terhadap Obyek (Fi'il Lazim dan Fi'il Muta'addiy)
Dalam Bahasa Indonesia, kita mengenal
kata kerja yang butuh objek (transitif) dan kata kerja yang tidak membutihkan
objek (intransitif).
Begitupun dengan Bahasa Arab,
berdasarkan kebutuhannya pada objek, fi'il dibagi menjadi dua :
🌻 FI'IL LAZIM ( الفِعْلُ اللَّازِمُ ) 🌻
👉🏻 Fi'il Lazim adalah
fi'il yang tidak membutuhkan objek (intransitif).
👉🏻 Contohnya
قَامَ = berdiri
جَلَسَ = duduk
ذَهَبَ = pergi
👉🏻 Ketiga contoh Kata
Kerja ini secara nalar tidak mebutuhkan objek.
Misalkan : قُمْتُ (qumtu) = saya telah
berdiri
dan جَلَسْتُ (jalastu) = saya telah
duduk
atau أَذْهَبُ (adzhabu) = saya telah
pergi
Maka, ketiga kalimat ini sudah
sempurna. Sekalipun ada tambahan, maka tambahannya disebut keterangan, bukan
objek.
Contohnya:
جَلَسْتُ عَلَى الكُرسِيِّ
(jalastu 'alal kursiyyi)
saya telah duduk di atas kursi.
قُمْتُ فِي المَسْجِدِ
(qumtu fil masjidi)
saya telah berdiri di dalam masjid
Maka, di atas kursi dan di dalam
masjid merupakan keterangan bukan objek.
🌻 FI'IL MUTA'ADDIY ( الفِعْلُ المُتَعَدِّي
) 🌻
👉🏻 Fi'il muta'addiy
adalah fi'il yang membutuhkan objek (transitif).
👉🏻 Contohnya :
كَتَبَ = menulis
أَكَلَ = makan
dll
👉🏻 Bila kita membuat
kalimat,
كَتَبْتُ (katabtu) = saya telah
menulis
atau
أَكَلْتُ (akaltu) = saya telah makan
Maka secara nalar, kalimat diatas
masih butuh objek.
Apa yang dimakan?
Apa yang ditulis?
Sehingga kita masih perlu menambahkan
objek di belakangnya.
Contohnya :
كَتَبْتُ الرِّسَالَتَ
(katabtur risaalata)
saya telah menulis surat
atau
أَكَلْتُ السَّمَكَ
(akaltus samaka)
saya telah memakan ikan
👉🏻 Dengan tambahan
surat dan ikan barulah dua kalimat di atas menjadi sempurna.
🅑 Fi'il Berdasarkan Huruf
Penyusun (Fi'il Shahih dan Fi'il Mu'tal)
Ditinjau dari huruf penyusunnya, fi'il
dibagi menjadi dua, yaitu :
🌼 FI'IL SHAHIH ( الفِعْلُ الصَّحِيْحُ
) 🌼
👉🏻 Fi'il Shahih adalah
fi'il yang huruf penyusunnya terbebas dari huruf 'illat.
👉🏻 Huruf 'illat yaitu
alif, waw, dan ya.
👉🏻 Contohnya :
أَكَلَ = makan
كَتَبَ = menulis
Ketiga huruf penyusun dari kedua
contoh fi'il diatas tidak ada yang mengadung alif, waw, atau ya.
Sehingga أَكَلَ dan كَتَبَ merupakan
fi'il shahih.
🌼 FI'IL MU'TAL ( الفِعْلُ المُعْتَلْ
) 🌼
👉🏻 Fi'il Mu'tal adalah
fi'il yang huruf penyusunnya mengandung minimal salah satu dari tiga huruf
'illat ( alif, waw dan ya ) baik pada awal, tengah ataupun akhir kata.
👉🏻 Contohnya :
صَارَ = menjadi
رَمَى = melempar
خَشِيَ = takut
وَقَى = menjauhi
Maraji' (Referensi):
Buku Ilmu Sharaf untuk Pemula(Penulis Abu Razin &
Ummu Razin)
Komentar
Posting Komentar