Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Hakikatul Insan

HAKIKATUL INSAN Manusia harus memahami hakikat diri dan kehidupannya, agar ia dapat bersikap dan berlaku adil terhadap Penciptanya, dirinya dan terhadap sesama manusia serta terhadap makhluk-makhluk lain yang ada di muka bumi ini. Hakikat yang harus dipahami itu diantanya adalah : 1.   Manusia sebagai Makhluk (yang diciptakan); a.    Sebagai makhluk, manusia diciptakan di atas fitrah islam ('alal fitrah). QS. Ar-Ruum : 30 “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” . b.   Meskipun dikenal sebagai makhluk termulia dan teristimewa, tapi manusia adalah makhluk yang lemah (dho'ifun ) secara fisik dan memiliki banyak sekali keterbatasan dan kekurangan. QS. An-Nisa : 28 “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah” . c .   

Ta'rifatul Insan

TA’RIFATUL INSAN PENCIPTAAN MANUSIA Dalam penciptaan manusia, terdapat dua proses, yaitu : Proses Azali dan Proses Alami. 1.    Proses Azali Adalah proses dimana peran ke Maha Kun Fayakunan Allah terjadi, tidak ada sedikitpun campur tangan manusia. Seperti dalam penciptaan Adam yang diciptakan dari tanah liat yang dibentuk. Hawa yang diciptakan dari tulang rusuk Adam. Dan Isa Al Masih yang diciptakan tanpa seorang ayah. Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam ayat berikut : QS. Al-Hijr : 26 “ Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” QS. An-Nisaa`: 1 “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain